Terapi Latihan Fungsional

Daftar isi:
1. Pengertian terapi latihan
2. Fisiologi latihan
3. Indikasi terapi latihan
4. Kontraindikasi terapi latihan

1. Pengertian terapi latihan
Terapi latihan adalah salah satu modalitas Fisioterapi terpenting karena latihan terkait erat dengan gerakan tubuh manusia sebagai prinsip dasar bagi kehidupan manusia dalam beraktivitas.

Terapi latihan berdasar pada pola biomekanik, kinesiology yang menggabungkan 3 komponen dasar yaitu komponen kognitif, komponen sensorik dan komponen motorik sehingga melahirkan sebuah gerakan yang bermakna atau berfungsi seperti gerakan sehari hari.

2. Fisiologi latihan
Kemampuan seseorang untuk dapat mandiri bergantung pada kondisi fisik dan juga psikologi serta fungsi sosialnya. Aspek multidimensial fungsi fisik mencakup beberapa bidang, seperti:

a. Keseimbangan, adalah kemampuan untuk menyelaraskan bagian tubuh melawan gravitasi untuk mempertahankan atau memindahkan tubuh.

b. Kebugaran kardiopulmonal, adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan intensitas sedang yang berulang, gerakan yang melibatkan seluruh tubuh dalam waktu yang lama. Misalnya jogging.

c. Koordinasi, adalah dasar dari gerakan gang halus, akurat serta efisien dan terjadi pada tingkat yang sadar.

d. Fleksibilitas, adalah kemampuan untuk bergerak secara bebas tanpa batasan yang digunakan secara bergantian dengan mobilitas.

e. Mobilitas

f. Kinerja otot, kapasitas otot yang diperlukan saat otot berkontraksi dan melakukan pekerjaan fisik. Kinerja otot meliputi kekuatan dan daya tahan otot.

g. Kontrol neuromuscular

h. Kontrol postur, stabilitas postur, dan ekuilibrium.

i. Stabilitas, adalah kemampuan sistem neuromuscular melalui kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan tubuh dalam posisi diam atau untuk mengendalikan kestabilan selama pergerakan.

3. Indikasi terapi latihan
Berikut beberapa keadaan yang umumnya dapat diperbaiki dengan terapi latihan.
- nyeri
- kelemahan dan penurunan ketahanan otot
- gangguan ROM yang dapat disebabkan oleh kekakuan pada kapsul sendi maupun pengurangan panjang otot.
- hypermobile sendi
- postur tubuh yang abnormal
- gangguan keseimbangan, stabilitas postur, koordinasi.
- gangguan tonus otot
- gangguan cardiovascular seperti pengurangan kapasitas aerobik dan gangguan sirkulasi.

4. Kontraindikasi terapi latihan

a. Latihan fleksibilitas
 a.a latihan fleksibilitas tidak dilakukan bila latihan tersebut mengganggu proses penyembuhan.
 a.b latihan fleksibilitas harus dilakukan dengan hati hati pada area tumit dan kaki untuk meminimalkan statis vena dan pembentukan thrombus.
 a.c latihan fleksibilitas harus dimonitor dengan ketat pada kasus kasus adanya gangguan jantung

B. Stretching
  a.a latihan stretching kontraindikasi pada fraktur yang tidak stabil.
  a.b. kontraindikasi jika ada hematoma dan infeksi jaringan.
  a.c. kontraindikasi pasca operasi seperti cangkok kulit dan perbaikan tendon.

C. Latihan isometrik
Latihan isometrik kontraindikasi pada penderita gangguan kardiovaskular karena latihan isometrik cenderung membuat seseorang menahan napas sehingga dapat menimbulkan kenaikan tekanan darah 

No comments: