Apakah ada obat penderita HIV/AIDS?

Ilustrasi: pexels.com

Jangan sekali meremehkan jenis virus yang satu ini. Faktanya di indonesia penyebarannya dikategorikan sangat cepat.

Apa itu HIV, AIDS, dan ODHA?

HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia dengan menginfeksi dan menghancurkan CD4 sehingga menyebabkan terjadinya AIDS.

AIDS sendiri adalah kumpulan gejala dari menurunnya kekebalan tubuh akibat HIV.

ODHA adalah singkatan dari orang dengan HIV/AIDS. Mereka sangat gampang terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya yang rendah.

Sebenarnya Penyebaran virus ini hanya melalui kontak dengan cairan tubuh penderita seperti darah dan cairan sperma dan  Virus HIV tidak menular lewat air liur, keringat, sentuhan dan ciuman ataupun gigitan nyamuk. Jadi mitos yang menyebar di kalangan masyarakat itu salah.

Hubungan intim tanpa kondom, sering berganti pasangan, sering membuat tatto/tindik dan penggunaan narkotik suntik adalah kelompok yang rentan dan beresiko tinggi terkena HIV.

Apa saja gejala HIV?

Dilansir dari halodoc.com, gejala gejala HIV adalah sebagai berikut ;
Nyeri, flu beberapa minggu setelah infeksi, nyeri tenggorokan, demam, ruam, terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening, diare, nyeri otot dan sendi, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan secara drastis.

Namun pada beberapa orang, gejala dan tanda tanda tersebut di atas tidak timbul selama beberapa tahun setelah infeksi.

Bagaimana cara mencegah penularan virus HIV/AIDS?

Beberapa cara yang dapat dilakukan seperti tidak berganti ganti pasangan, menggunakan kondom saat berhubungan, menghindari sex bebas, menghindari pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan melakukan vaksinasi hepatitis A dan B serta melakukan cek Up rutin.

Seperti pepatah lama mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Olehnya itu sampai sekarang ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV dan AIDS. Obat yang ada hanya untuk memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan harapan hidup ODHA.

Salah satu obat yang biasa di konsumsi ODHA adalah HRV (antiretroviral). Cara kerjanya dengan menghambat kerja dari virus HIV misalnya menghambat proses replikasi sehingga jumlah virusnya tidak semakin banyak.

ODHA harus rutin cek 3-6 bulan untuk selalu mengontrol nilai CD4. Tujuan dari pengecekan nilai CD4 ini adalah untuk mengetahui status imunitasnya. Apabila nilai CD4 meningkat maka imunitas pada orang tersebut bagus.

(Pada orang normal nilai CD4 bisa saja menurun seperti pada perokok atau pada orang yang kurang istirahat).

Di dalam tubuh manusia, terdapat sel CD4. Sel CD4 ini adalah bagian dari sel darah putih dimana fungsinya untuk menjaga kekebalan tubuh seseorang.

Beberapa artikel dan jurnal menyebutkan bahwa sekarang ini ada teknologi terbaru yang disebut CRISPR dimana terobosan ini dalam bidang molekuler yang mana dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa pengobatan ini selain untuk mengobati penyakit lain, juga untuk mengobati HIV/AIDS.

Pada penelitian yang dilakukan dengan melakukan uji coba secara in vivo  oleh Menhui Hu dan kawannya, menyebutkan bahwa hasilnya bisa menghilangkan infeksi HIV Sedangkan penelitian uji coba terhadap mencit yang telah direkayasa HIV secara in vivo yang diteliti oleh Chaoran Yin dan kawannya juga mendapatkan hasil yang memuaskan bahwa sistem CRISPR mampu memblokir replikasi Virus HIV dan tak tanggung tanggung hasilnya bahkan mencapai tingkat keberhasilan 60-95 %.

Semoga ini langkah awal dalam Semoga teknologi ini bisa terus di kembangkan dan bisa menolong para ODHA.



No comments: