Pengertian, klasifikasi, gejala, faktor resiko serta cara mendeteksi stroke

    Pola hidup manusia di era globalisasi dengan kemajuan teknologi semakin berubah akibat aktivitas yang tinggi dengan konsumsi makanan yang siap saji, polusi udara yang buruk, kebiasaan buruk, stress dan yang lainnya akan memicu timbulnya berbagai penyakit termasuk stroke.

    Jumlah penderita stroke di indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terbanyak yang mengalami stroke di seluruh Asia.

DAFTAR ISI
1. Defenisi stroke
2. Klasifikasi stroke
3. Gejala klinis stroke
4. Faktor resiko stroke
5. Cara mendeteksi stroke metode FAST

1. Defenisi stroke
Menurut WHO (2014), stroke adalah suatu syndrome klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian. Stroke adalah suatu keadaan yang mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan atau kematian karena terjadinya gangguan sistem peredaran darah di otak yang menyebabkan kematian jaringan otak. 

Stroke terjadi karena adanya penyumbatan dan ruptur pada pembuluh darah yang membawa darah dan oksigen ke otak yang akan membuat otak menjadi kekurangan oksigen sehingga menyebabkan fungsi kontrol gerakan tubuh yang dikendalikan oleh otak tidak berfungsi.

2. Klasifikasi stroke
Secara umum stroke dibagi menjadi 2 yaitu;
    a. Stroke non hemoragik (ischemic)
Yaitu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak sehingga distribusi oksigen dan nutrisi menjadi terganggu.

Berdasarkan perjalanan klinisnya stroke non hemoragik dibagi 4 yaitu:
- TIA (transient ischemic attack). Pada TIA, gejala neurologis timbul dan menghilang kurang dari 24 jam. TIA disebabkan oleh gangguan akut fungsi fokal serebral, emboli maupun trombus.
- RIND (reversible ischemic neurologic deficit). Gejala neurologis pada RIND akan menghilang lebih dari 24 jam namun kurang dari 21 hari.
- Stroke in evolution. Adalah stroke yang sedang berjalan dan semakin parah dari waktu ke waktu.
- Completed stroke. Dimana kelainan neurologisnya bersifat menetap dan tidak berkembang lagi.

    b. Stroke hemoragik
Yaitu suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh karena kerusakan pembuluh darah otak sehingga menyebabkan pendarahan pada area tersebut. Pendarahan yang terjadi dapat menimbulkan gejala neurologis karena adanya tekanan pada saraf dalam otak dimana ditandai dengan penurunan kesadaran, nadi cepat, pernapasan cepat, pupil mengecil, kaku kuduk, dan hemiplegia.

3. Gejala klinis stroke
Manifestasi stroke tergantung besarnya lesi bisa terjadi hemiparese atau hemiplegia, hemiparestesia, afasia atau disfasia motorik atau sensorik, hemianopsi, dysastria, muka asimetris, serta gangguan gerakan tangkas atau gerakan yang tidak terkoordinasi.

4. Faktor resiko stroke
Stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian stroke dibagi 2 yaitu:
- Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi diantaranya usia, ras, gender, genetik atau riwayat keluarga penderita stroke.
- Faktor resiko yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, merokok, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas, alkohol, stress, dan dislipidemia.

5. Cara mendeteksi stroke dengan metode FAST
- FACE (wajah)
Orang yang terkena stroke wajahnya akan terlihat asimetris atau merot. Cobalah perintahkan penderita untuk tersenyum.
- ARMS (Lengan)
Orang yang menderita stroke, salah satu lengan atau tungkainya akan mengalami kelemahan. Cobalah untuk mengangkat lengannya atau perintahkan mengangkat lengannya.
-SPEECH (bicara)
Pada penderita stroke, akan mengalami gangguan bicara dimana salah satunya pengucapan menjadi cadel atau tidak jelas. Cobalah perintahkan mengulang beberapa kalimat.
- TIME (waktu)
Pada penderita stroke, terdapat peristiwa time is brain dimana golden period atau masa emas untuk penanganan stroke adalah 3 jam pertama. 


No comments: