Klasifikasi, manisfestasi klini dan diagnosa banding OA genu

Daftar isi
1. Klasifikasi OA genu 
2. manifestasi Klinis
3. Diagnosa banding

1. Klasifikasi OA Genu menurut Kellgren-Lawrence (1963)

Menurut Kellgren-Lawrence, secara radiologis osteoarthtritis genu di klasifikasikan menjadi

- Grade 0 : Normal
- Grade 1: Meragukan, dengan gambaran sendi normal, terdapat osteofit minim
-  Grade 2 : Minimal, osteofit sedikit pada tibia dan patella serta permukaan sendi menyempit asimetris
- Grade 3 : Moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa tempat, permukaan sendi menyempit, dan tampak sklerosis subkondral.
- Grade 4 : Berat, adanya osteofit yang besar, permukaan sendi menyempit secara komplit, sklerosis subkondral berat, dan kerusakan permukaan sendi

2. Manifestasi klinis.
Gejala gejala utama yang timbul ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan, mula mula rasanya kaku kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat.

Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi hari, adanya bunyi krepitasi, pembesaran sendi serta perubahan gaya berjalan.

Komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik :
a. Komplikasi akut : osteonekrosis, baker cyst, dan bursitis.
b. Komlikasi kronik : malfungsi tulang yang signifikan dan yang terparah ialah terjadinya kelumpuhan

3. Diagnosa banding

OA genu merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam bidang kajian Rheumatology. Beberapa penyakit Rheumatology meliputi rhematoid arthtritis. (RA) dan gout arthtritis yang memiliki gejala yang hampir sama dengan OA genu.

Pentingnya diagnosa banding dalam hal ini untuk mengeksklusi pasien yang memiliki gangguan inflamatory arthtritis tersebut. 

RA merupakan suatu gangguan pada sendi dimana terjadinya inflamasi kronis yang sifatnya sistemis dan progresif. Pada RA, umumnya terjadi secara simetris atau bilateral dan umumnya menyerang sendi sendi kecil seperti jari tangan dan jari kaki. 

Pada keadaan kronik, beberapa sistem yang diserang meliputi sistem cardiovascular, pulmonal, serta gastrointestinal.

Sedangkan gout, merupakan keadaan patologis dimana terjadinya peningkatan asam urat dalam tubuh yang kemudian akan terdeposisi dalam sendi sebagai cristal urat. Hyperuricemia merupakan penyebab utama terjadinya gout dalam hal ini terjadi sebagai akibat dari peningkatan kadar purin dalam tubuh atau adanya gangguan sekresi pad purin tersebut.

No comments: