4 Fase penyembuhan Tulang

Fraktur adalah rusaknya kontinuitas dari struktur tulang yang dapat disebabkan oleh trauma maupun non trauma. Tidak hanya keretakan atau terpisahnya korteks, kejadian fraktur lebih sering mengakibatkan kerusakan yang komplit dimana fragmen tulang terpisah.

Fraktur dapat diakibatkan oleh cedera, stres yang berulang atau bisa juga karena kelemahan pada tulang yang abnormal (fraktur patologis).

Penyebab tersering terjadinya fraktur patologis pada femur proksimal adalah karena osteoporosis. Jenis fraktur pada os femur mempunyai insiden yang lebih tinggi diantara fraktur pada tulang lain dan lebih sering terjadi pada batang femur 1/3 tengah, juga lebih sering terjadi pada laki laki dibanding wanita dengan umur <45 tahun yang berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan.

Menurut Dresing & Lumpp padabtahun 2015, ada 4 fase dalam penyembuhan tulang yaitu sebagai berikut:

- Fase inflamasi antara 1 - 7 hari pasca fraktur.
Pada tahap ini, terjadi kerusakan pada jaringan lunak, gangguan pembuluh darah di tulang, pemisahan fragmen tulang kecil, terbentuknya hematoma dan rupture sebagian pada periosteum, sel sel bermigrasi ke bagian yang terjadi hematoma untuk membantu pembentukan kalus serta koagulasi terbentuk, serat fibrin terbentuk dan menstabilkan hematoma (hematoma callus).

- Fase soft Callus formation antara 2 - 3 minggu pasca fraktur.
Setelah cedera terjadi, proses alami penyembuhan tulang dimulai dengan pembentukan soft callus. Pada tahap ini terjadi penurunan nyeri dan bengkak. Fibroblast mulai menghasilkan serat kolagen (jaringan granulasi) yang akan berubah membentuk callus.

- Fase Hard callus formation antara 3 - 12 minggu pasca fraktur.
Osifikasi endokhondral mengubah soft callus menjadi woven bone mulai dari pinggiran dan bergerak menuju pusat yang akan berlanjut untuk proses penyembuhan jaringan. 

- Fase remodeling (pembentukan kembali).
Pada fase ini terjadi perubahan woven bone menjadi tulang pipih melalui erosi permukaan. Penyembuhan fraktur menjadi sempurna setelah terbentuk kembali kanal medular dan penghapusan bagian dari callus eksternal.

No comments: