A. Etiologi Cedera ACL
B. Patomekanisme Cedera ACL
A. Etiologi
1. Jatuh pada permukaan yang licin, ketika berlari, bermain sky, dan bersepeda.
2. Kondisi yang buruk atau penurunan kondisi saat return to sport
3. Hypermobility atau instability pada knee joint ( kongenital, riwayat cedera)
4. Kontak langsung pada saat melakukan olahraga (sepak bola, bola basket, Futsal, voly dll)
5. Pronation syndrome, yaitu ketika adanya peningkatan gerakan pronasi maka terjadi gerakan internal rotasi pada os. Tibia sehingga akan meningkatkan tension pada ACL.
6. Muscle imbalance, dimana m. Quadriceps lebih kuat dibanding m. Hamstring
Baca juga: Fase penyembuhan ligamen setelah cedera
B. Patomekanisme
1. Direct kontak
Ketika seseorang atau objek lain menyerang lutut penderita secara langsung. Cedera ini terjadi sekitar 30% dengan pemain lain atau objek.
2. Indirect kontak
Ketika seseorang menabrak benda dan mengenai bagian tubuh selain lutut sehingga menyebabkan lutut untuk bekerja lebih kuat dalam mempertahankan posisinya.
3. Non kontak
Sekitar 75% cedera ACl terjadi secara non kontak (tanpa adanya pukulan langsung ke knee joint, biasanya karena body contact antar pemain) terutama terjadi pada saat deselerasi ekstremitas bawah dan m. Quadriceps femoris berkontraksi maksimal dan knee joit hampir full ekstensi, terjadi gerakan kombinasi yang meliputi translasi anterior dari tibia, knee valgus dan internal rotasi tibia.