Pembagian fraktur berdasarkan gejala klinis dan komplikasi fraktur

Berdasarkan gejala klinis, fraktur terbagi menjadi 2 yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka.

1. Fraktur tertutup.
Dikatakan fraktur tertutup bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut dengan fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi.

2. Fraktur terbuka.
Dikatakan fraktur terbuka apabila tulang yang patah menembus otot dan kulit yang memungkinkan potensial untuk terjadinya infeksi dimana kuman dari luar dapat masuk ke dalam luka sampai ke tulang yang patah.

Komplikasi fraktur.

Beberapa komplikasi yang terjadi yang disebabkan oleh fraktur menurut Marry lowth, diantaranya;

1. Masalah proses penyembuhan tulang seperti malunion, non union dan delayed union.

a. Delayed union, adalah gangguan yang terjadi akibat keterlambatan dalam proses konsolidasi pada jaringan yang mengalami fraktur dari waktu yang diharapkan. Proses penyembuhan masih terus terjadi akan tetapi hasilnya tidak pasti.

b. Non union, terjadi ketika tidak ada tanda tanda kesembuhan setelah lebih dari 3 - 6 bulan. Non union adalah salah satu tahapan akhir dari delayed union. Proses penyembuhan fraktur terjadi dalam waktu 3 - 4 bulan dan bervariasi dalam kasus fraktur terbuka dan yang berhubungan dengan cedera vascular. Namun, non union dikatakan terjadi bila semua proses penyembuhan tulang telah selesai sesuai dengan waktunya tetapi penyambungan belum terjadi.

c. Malunion, terjadi ketika fragmen tulang bergabung tidak pada posisi yang benar dalam waktu yang normal.

2. Osteomyelitis.
Osteomyelitis umumnya dikategorikan sebagai akut atau kronis berdasarkan temuan histopatologi daripada durasi infeksi. 

Osteomyelitis akut berhubungan dengan perubahan inflamasi tulang yang disebabkan oleh bakteri patogen dan gejalanya biasanya hadir dalam waktu 2 minggu setelah infeksi.

Gejala sistemik seperti demam, lesu dan iritasi hadir. Pemeriksaan fisik harus fokus pada mengidentifikasi temuan umum, seperti eritema, pembengkakan jaringan lunak, efusi sendi, penurunan ROM, dan nyeri tulang. Identifikasi infeksi bakteri mungkin sulit karena kultur darah positif hanya sekitar satu setengah kasus.